Ketua KNPI Barru Soroti Dampak Lingkungan PT Bomar

    Ketua KNPI Barru Soroti Dampak Lingkungan PT Bomar
    Ketua (Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Barru, Kaharuddin Palemmai

    BARRU - Ketua (Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Barru, Kaharuddin Palemmai mempertanyakan Ijin perusahan PT Bogatama Marinusa (Bomar) Kabupaten Barru, terkait ijin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

    Perusahaan yang beroperasi di wilayah Takkalasi, Kecamatan Balusu, Ketua KNPI Barru menduga ada pelanggaran terkait dampak Lingkungan yang ditimbulkan oleh PT. Bomar Barru.

    Kaharuddin meminta kepada pihak Pemerintah, untuk segera mempertanyakan mengenai ijin dampak lingkungan perusahaan tersebut.

    "Kami meminta kepada DPRD Barru dan Pemerintah Daerah untuk segera menindak, jika betul ada pelanggaran yang dilakukan, jangan ada pembiaran oleh Pemerintah, yang hanya menguntungkan pihak pengusaha semata, " ujarnya melalui WhatsApp, pada Kamis (17/6/2021).

    Dirinya juga mengatakan bahwa jika ada unsur kesalahan reklamasi pantai yang dilakukan maka pihaknya akan melaporkan ke pihak hukum.

    Kata dia, selain Amdal pihaknya juga meminta Corporate Social Responsibility (CSR) untuk bisa dikelola dengan baik. Dan sebaiknya Pemerintah lebih berpihak kepada masyarakat.

    "Ini merupakan upaya menjaga keseimbangan yang harmonis antara Perusahaan dengan masyarakat secara umum maupun komunitas di sekitar Perusahaan, " tutupnya.

    (Red)

    Barru Sulsel
    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    MUH. HASYIM HANIS, SE, S.Pd, C.L.E

    Artikel Sebelumnya

    Babinsa Koramil Tanete Rilau Kawal Vaksinasi...

    Artikel Berikutnya

    Cegah Pelecehan Seksual, DPP Gappembar Lakukan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami